Langit terus merubah warnanya setiap hari
Bagaikan cermin yang memantulkan perasaanmu
yang terus saja silih berganti
Aku memejamkan mataku
Memohon di saat apa yang kupercaya telah hancur
Berubah menjadi asap putih
Yang membunyikan air mataku yang nyaris mengalir
Saat aku tertidur,
Hanya seorang diri dalam kegelapan malam
Mendengarkan bisikan-bisikan
Yang menghangatkan hati yang beku
Aku bersumpah pada pandangan mata
Yang menyiratkan harga diri yang tinggi itu,
Terus mengejar kelemahanku, yang selalu terlihat di depanku.
Karena aku tidak ingin kalah.
Aku tidak akan pernah menyerah
Sekalipun tubuh ini hancur lebur karenanya
Aku akan mengulurkan tanganku untuk mendekapnya
Kelak aku akan kembali ke tempatmu,
Dibawa angin yang bertiup
Memejamkan mataku
Dan tersenyum menang atas diriku.
-auReL-
Bagaikan cermin yang memantulkan perasaanmu
yang terus saja silih berganti
Aku memejamkan mataku
Memohon di saat apa yang kupercaya telah hancur
Berubah menjadi asap putih
Yang membunyikan air mataku yang nyaris mengalir
Saat aku tertidur,
Hanya seorang diri dalam kegelapan malam
Mendengarkan bisikan-bisikan
Yang menghangatkan hati yang beku
Aku bersumpah pada pandangan mata
Yang menyiratkan harga diri yang tinggi itu,
Terus mengejar kelemahanku, yang selalu terlihat di depanku.
Karena aku tidak ingin kalah.
Aku tidak akan pernah menyerah
Sekalipun tubuh ini hancur lebur karenanya
Aku akan mengulurkan tanganku untuk mendekapnya
Kelak aku akan kembali ke tempatmu,
Dibawa angin yang bertiup
Memejamkan mataku
Dan tersenyum menang atas diriku.
-auReL-
0 comments:
Post a Comment